Sebagian pedagang menolak digusur. Kericuhan pun tak terhindarkan, namun akhirnya dapat diredam aparat kepolisian dari Polres Metro Jakarta Pusat. Pihak KAI mengatakan, sudah ada sosialisasi sebelum terjadi pembongkaran.
"Kami sudah lakukan sosialisasi terlebih dahulu supaya pedagang bisa merapihkan barang-barangnya," ujar Humas PT KAI Daops I, Sukendar Mulya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (22/8).
Alasan pembongkaran, karena KAI ingin memberikan keamanan dan kenyamanan serta memperindah stasiun Cikini. Setidaknya ada 38 kios dan 78 lapak milik para pedagang yang dibongkar kali ini.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama pun mengamini, sudah memberi peringatan terhadap para PKL parsel di Cikini untuk pindah.
"Mereka sudah diperingkatkan sejak tiga tahun lalu. Cuma kadang-kadang kan pedagang tidak mau karena dinilai sepi pembeli," ujar Basuki.
Untuk penertiban di Cikini, Basuki menyerahkan sepenuhnya ke pihak PT KAI, termasuk relokasi seluruh pedagang.
[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.