Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pordasi Akan Adukan Pulomas Jaya Ke Balaikota

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 24 Juni 2016, 11:29 WIB
Pordasi Akan Adukan Pulomas Jaya Ke Balaikota
foto :net
rmol news logo Pengurus Persatuan Olahaga Berkuda Indonesia (Pordasi) kecewa dengan sikap PT Pulomas Jaya yang mulai melakukan pembangunan venue berkuda ketangkasan (equestrian) di Pulomas, Jakarta Timur untuk dijadikan arena Asian Games 2018.

Kekecewaan mereka lantaran PT Pulomas Jaya tidak melakukan pembangunan itu sesuai aturan yang sudah disepakati sebelumnya.

"Kami sebenarnya mendukung penuh pembangunan venues Asian Games 2018, akan tetapi tidak melanggar aturan-aturan yang telah disepakati," ujar Sekretaris Umum Pordasi DKI Jakarta Herlan Matrusdi kepada wartawan di Jakarta.

Aturan yang disepakati itu adalah yakni PT. Jakarta Propertindo atau PT Pulomas harus terlebih dulu mendapatkan rekomendasi. Pertama dari Asian Equestrian Federation, lalu kedua dari Federasi Equestrian Internasional dan ada rekomendasi dari OCA.

"Itu semua harus terpenuhi, jika tidak sesuai dengan acara dengar pendapat dengan Komisi E DPRD DKI dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, maka PT Pulomas harus menunda dulu proses pembangunan venues tersebut. Tetapi yang terjadi, kemarin Pulomas Jaya sudah mulai membangun tanpa memenuhi persyaratan tersebut," tutur Herlan.

Pordasi sudah menghadapi Kepala Dinas Olahraga DKI Jakarta, Firmansyah untuk membicarakan hal tersebut guna dicarikan solusi. Kalaupun sudah terpenuhi, Pordasi juga meminta relokasi kuda-kuda yang ada. Dalam pertemuan tersebut sudah disepakati kalau kuda-kuda tersebut akan dipindahkan ke Buperta Cibubur.

"Kalau tidak ada rekomendasi dari keempat pihak itu maka cabang equestrian bisa tidak dipertandingkan. Untuk itu kami menjaga hal tersebut," tambah Herlan.

Sementara itu Widodo Sektianto selaku Kepala Bidang organisasi dan hukum Pordasi DKI Jakarta mengatakan sampai saat ini soal desain venues masih dalam pembahasan Federasi Equestrian Internasional.

"Pordasi sudah mengajukan desain dan begitu juga dengan Pulomas. Saat ini masih dibahas EQI. Perbedaanya desain dari kami itu sifatnya sementara, sedangkan dari Pulomas sifatnya permanen. Kami yakin desain dari Pordasi akan disetujui," ujar Widodo.

Alasannya, dari pengalaman sejauh ini venus-venues bekas perhelatan baik SEA Games dan Asian Games akhirnya terbengkalai. Contohnya di perhelatan Olimpiade London yang membangun equestrian secara temporari dan setelah even berakhir, lahan tersebut dikembalikan ke fungsi semula.

"Maka itu kami mengarah ke lapangan sementara yang nantinya setelah even berakhir bisa dikembalikan ke fungsi semula. Jadi peralatannya bisa dipindah-pindah ke tempat lain," jelasnya.

Direncanakan Pordasi DKI akan ke Balaikota menghadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA