Dengan penampilannya yang impresif, Rahardian dapat memÂbawa dirinya untuk menembus lapisan atas divisi kelas terbang One yang antara lain ditemÂpati Geje "Gravity" Eustaquio, Danny Kingad, Kairat "The Kazakh" Akhmetov, Reece "Lightning" McLaren, dan One Flyweight World Champion Adriano "Mikinho" Moraes.
Rahardian dapat belajar dari pertarungan selanjutnya karÂena dapat menambah pengalaÂmannya sebagai petarung yang kompetitif.
"Saya tak ingin terburu-buru. Akan selalu ada momen yang tepat untuk jadi juara dunia
ONE Flyweight. Setiap pertarungan adalah sebuah pembelajaran. Kami sebagai atlit bela diri mendapatkan ilmu yang berÂharga setiap saat kami berlatih dan melangkah ke dalam laga pertarungan," terangnya.
Rahardian membuat debut profesionalnya di tahun 2015 dengan mendapatkan kemeÂnangan cepat. Dia kemudian melompat ke One Championship yang telah ditunggu-tunggu.
Di bulan Agustus 2016, segera setelah bergabung, Rahardian mengalahkan sepasang lawannya dengan jurus rear-naked choke hanya dalam dua menit untuk meÂmenangi
One Flyweight Indonesian Tournament Championship. Rahardian meneruskan keÂmenangannya di tahun-tahun selanjutnya, namun ia merebut kemenangan terbaiknya di bulan September 2017 di gelaran penÂdukung pemuncak dalam
One: Total Victory.
Tak terkalahkan dan kini memiÂliki rekor professional hebat 7-0, Rahardian memiliki potensi untuk menjadi atlet bela diri terbaik dari Indonesia yang pernah hadir. "Saya hanya ingin terus berkembang dan terus maju," tegasnya. ***
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: