Rossi menjadi legenda hidup balap motor saat ini. Rider Italia itu menjadi pemilik tujuh gelar juara dunia kelas tertinggi, terÂbanyak kedua setelah Giacomo Agostini dengan sembilan geÂlar.
Gelar juara MotoGP terakhir diraih Rossi pada 2009. Sejak saat itu, rider Movistar Yamaha kesulitan menggenapi titelnya, dengan prestasi terbaiknya cuma menjadi
runner up tiga kali pada musim 2014, 2015, dan 2016.
Saat Rossi kesulitan, munÂcullah Marquez. Pebalap muda Spanyol itu melesat dengan meraih lima gelar juara dunia MotoGP pada enam musim pertamanya. Terakhir, MotoGP 2018 ia menangi bersama Repsol Honda.
Kedatangan Marquez memÂbuat Rossi punya saingan baru, setelah Jorge Lorenzo. Bahkan pada 2015, keduanya sempat terlibat insiden di Malaysia, ketika Marquez dianggap mengÂgagalkan peluang juara The Doctor, yang akhirnya jatuh ke tangan Lorenzo.
Puig menilai, Rossi saat ini tidak bisa menerima kegagalanÂnya menjuarai MotoGP dalam beberapa musim terakhir. Ia meÂnyebut era Rossi memang sudah habis, dan kini Marquez yang merajai dunia balap motor.
"Valentino telah menjadi pembalap hebat. Dia memiÂliki semua rasa hormat saya," kata Puig kepada harian Spanyol La Vanguardia yang dilansir Autosport.
"Pada umurnya (39 tahun), dia masih punya keinginan, bakat untuk melesat, dan dia tidak menerima tidak bisa menang. Tapi dia mengalami kesulitan menerima kenyataan waktunya sudah berakhir. Terkadang cara yang dia gunakan tidak tepat," tambah Puig.
Sepanjang musim ini, Puig mengaku tak pernah melihat Marquez keluar dari barisan, atau melakukan sesuatu yang berbahaya terhadap Rossi. Dirinya menghormati Rossi, tetapi dalam hidup semuanya punya momen.
"Suka atau tidak suka, Marc adalah nomor satu (sekarang)," jelasnya. ***
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: