Prihatin. Apalagi liga sepakbola di Indonesia pernah terpecah menjadi dua, yaitu Indonesia Super League dan Liga Premiere Indonesia, yang berimbas munculnya klub baru yang dipaksakan.
"Udah setahun inilah nggak
ngikutin (liga Indonesia), karena banyak mafia skor," ujar penikmat bola, Andreas saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu pagi (24/2).
Meski begitu, ia optimistis keberadaan Satuan Tugas Anti Mafia Bola bisa menjadi momentum perbaikan manajemen PSSI sebagai regulator liga sepakbola Indonesia.
"Ini momentum bagus untuk liga kita, tentu kita berharap mafia ini betul betul bisa diberantas dan sepakbola benar-benar bersih," tuturnya.
Harapan dia, terpenting ketua umum PSSI bukan lagi dari kalangan politisi.
"Kalau nama
sih nggak ada, tapi kalau bisa ketua umum ini harus cinta sepakbola dan bukan politisi apalagi elit-elit klub. Kalau masih elit apalagi politisi ya
endingnya tetap jadi mafia lagi," cetusnya.
[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: