Selain Marquez, sebelumnya Barry Sheene dan Valentino Rossi juga menolak. Nomor satu memang dikenal memiliki semacam kutukan bagi para penggunanya di MotoGP.
Adalah Mick Doohan yang pernah memakainya pada tahun 1999. Sang pebalap kemudian mengalami kecelakaan dan gagal mempertahankan gelar akibat harus pensiun mendadak.
Selain Doohan, tidak ada rider dengan nomor satu tak pernah mampu mempertahankan gelarnya. Dan Marquez percaya bahwa, jika dia menggunakan nomor tersebut juga akan bernasib sama.
"Saya tipe orang yang merasa bahwa, ketika sesuatu bekerja dengan baik, maka jangan menyentuhnya. Dengan nomor 93, saya agak percaya takhayul," ungkapnya dikutip
AS Motor. Kepercayaan Marquez kepada takhayul memang mengÂgelikan bagi beberapa penikmat olahraga yang terbilang modern ini. Bahkan, dia tak malu-malu mengaku percaya pada ritual takhayul yang remeh temeh. Misalnya, soal celana dalam. "Saya beruntung karena tak punya banyak ritual takhayul, saya hanya punya beberapa hal remeh," beber pebalap berjuluk "
The Baby Alien" ini.
"Saat saya mengepak koper di rumah, hal pertama yang saya masukkan adalah celana dalam biru yang saya pakai pada hari Jumat dan Sabtu; tentu berbeda dan bersih! Kemudian, saya masukkan celana dalam merah yang saya pakai saat balapan," ungkapnya.
Kendati demikian, Marquez memang mengaku sempat terlintas ingin menggunakan nomor satu. Sebab, bagi juara dunia tujuh kali itu, nomor satu secara psikologis menghadÂirkan beban mental tersendiri bagi pebalap. Sebab secara tak langsung dia harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mempertahankan gelar pada musim selanjutnya.
"Entah apakah saya akan melakukannya suatu saat nanti, tapi jelas tidak sekarang Lagipula, saya sudah pakai nomor 93 sejak saya berusia 11 tahun dan telah memberi saya banyak keberuntungan," pungkasnya. ***
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: