Pelatih Bali United, Stefano Cugurra, sangat menyayangkan ulah oknum suporter tersebut. Karena denda tersebut sangat besar. Andai tidak untuk membayar denda, justru bisa dimanfaatkan untuk kepentingan klub lainnya.
"Pastinya sangat disayangkan bila kami harus mendapat sanksi berupa denda sampai 200 juta. Uang sebesar itu bisa untuk melakukan berbagai hal penting. Seperti renovasi stadion hingga memperbaiki lapangan latihan dan hal-hal lainnya," ucap pelatih yang karib disapa Teco ini, di laman resmi klub.
Teco pun berharap suporter Bali United untuk menyadari kekeliruannya. Serta mengakhiri ulah buruknya dengan menyalakan
flare di dalam stadion. Atau ulah buruk lainnya yang berimbas negatif kepada klub.
Pasalnya, jika masih saja nekat menyalakan
flare, bukan mustahil klub akan mendapat sanksi yang lebih berat. Ujung-ujungnya klub juga yang akan mendapat kerugian.
"Ketika kami harus mendapat sanksi tanpa penonton saat bermain di kandang, pastinya sangat merugikan. Merugikan dari sisi motivasi pemain yang pastinya tidak sebesar ketika didukung suporter. Juga dari sisi bisnis karena tim tidak mendapat pemasukan. Mudah-mudahan ini menjadi yang terakhir dan tidak terulang lagi," harap Teco.
Tim berjuluk Laskar Serdadu Tridatu ini akan punya satu pertandingan kandang dalam 4 partai ke depan. Yaitu saat menjamu PSS Sleman pada 22 Juli mendatang. Sisanya merupakan laga
away melawan Barito Putera (14/7), Persela Lamongan (18/7), dan Persib Bandung (26/7).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: