Alfian berhasil menjadi yang tercepat setelah mengalahkan Zhong Qixin atlet asal China. Atlet asal Solo, Jawa Tengah itu menorehkan catatan waktu 5,764 detik, sedangkan Zhong Qixin 6,382 detik.
Alfian mengaku, kunci kemenangannya adalah ketenangan. Saat mampu menguasai diri dan fokus, dia berhasil menjadi yang terbaik.
"Saya merasa semakin tenang dalam menghadapi tekanan," ujar Alfian di sela persiapan upacara penyerahan medali di Chamonix, Prancis seperti dalam keterangan Humas FPTI, Sabtu (13/7).
Untuk medali perunggu diraih oleh Vladislav Deulin dengan catatan waktu 6,057 detik. Deulin unggul setelah lawannya asal Ukraina, Danyil Boldyrev, mengalami fall.
"Di era speed, ini pertama kalinya kita juara dunia di Eropa," ujar Manager Timnas Panjat Tebing Pristiawan Buntoro.
Selain Alfian, Aspar Jaelolo juga lolos ke putaran final. Hanya saja dia gagal melaju ke perempat final.
Sementara itu di nomor speed putri, Aries Susanti Rahayu dan Nurul Iqamah juga berhasil lolos ke putaran final. Aries gagal di perebutan perunggu, sedangkan Nurul gagal melaju ke perempat final.
Tahun lalu, Alfian juga pernah meraih juara dunia di IFSC Worldcup Chongqing, China, pada November 2018. Kala itu Alfian menorehkan catatan waktu 5,970 detik.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.