Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menyayangkan Insiden Pelemparan Batu Ke Bus Tim Persija Di Makassar

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/mega-simarmata-5'>MEGA SIMARMATA</a>
OLEH: MEGA SIMARMATA
  • Minggu, 28 Juli 2019, 23:48 WIB
Menyayangkan Insiden Pelemparan Batu Ke Bus Tim Persija Di Makassar
HARI ini, Minggu (28/7), pertandingan final leg 2 Kratingdaeng Piala Indonesia antara PSM Makassar vs Persija resmi ditunda karena pertimbangan keamanan dam kenyamanan.

PSSI akan segera memutuskan waktu dan tempat pelaksanaan pertandingan final kedua secepatnya.

Penundaan dilakukan karena insiden pelemparan batu ke arah bus rombongan Tim Persija yang terjadi hari Sabtu kemarin(27/7).

Sejumlah orang terluka akibat pelemparan batu yang mengenai jendela bus tim Persija.

Akibat adanya insiden pelemparan batu tersebut, aparat kepolisian di Makassar menyiapkan kendaraan taktik (rantis) Panser Barracuda untuk membawa para pemain Persija. Dan dikawal oleh puluhan aparat kepolisian.

Pertanyaannya adalah mengapa kemarin pengamanan terhadap tim Persija tidak dilakukan maksimal?

Setelah terjadi insiden pelemparan batu yang mengakibatkan sejumlah orang di dalam bis terluka, barulah hari ini tim Persija diamankan secara berlapis.

Berbeda jauh dengan kesigapan jajaran Polda Metro Jaya setiap kali ada pertandingan sepak bola di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Dari mulai level Kapolda Metro Jaya, Pejabat Utama dan semua Direktur di lingkungan Polda Metro Jaya, Kapolres dan semua pejabat di lingkungan Polres setempat, termasuk Kapolsek dan jajarannya, semua turun tangan.

Pekan lalu misalnya, untuk mengamankan pertandingan final leg 1 PSM Makassar melawan Persija Jakarta, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono dan Pejabat Utama Polda Metro Jaya, serta didampingi jajaran Polres Jakarta Pusat, turun langsung mengecek persiapan pertandingan tersebut di SUGBK.

Bahkan untuk mengamankan para pemain, pasukan bersenjata dari Brimob Polda Metro Jaya ditugaskan mengamankan.

Termasuk melakukan sterilisasi di semua sudut SUGBK, tim Jibom dari Gegana Polda Metro Jaya melakukan pengecekan langsung di setiap jengkal SUGBK.

Di setiap pintu, dalam dan luar SUGBK, semua dijaga ketat oleh aparat keamanan, bahkan sebelum pertandingan dimulai.

Hasilnya?

Zero accident.

Tidak ada insiden buruk apapun pada pertandingan final leg 1 PSM Makassar vs Persija Jakarta pekan lalu di SUGBK.

Begitu juga di setiap pertandingan sepak bola yang berlangsung di SUGBK.

Insiden pelemparan batu memang pernah terjadi pada bulan Mei lalu saat terjadi kerusuhan hebat di Ibu Kota Jakarta tanggal 21 dan 22 Mei 2019. Bus yang ditumpangi pasukan Brimob dilempari dengan batu secara brutal.

Tapi khusus untuk pertandingan-pertandingan olahraga, terutama sepak bola, Polda Metro Jaya selalu sukses mengamankan.

Kekompakan, kesigapan, dan kesuksesan Polda Metro Jaya mengamankan pertandingan sepak bola harus menjadi masukan bagi Polda-Polda lain di Indonesia. Segala kemungkinan yang terburuk, harus bisa diantisipasi.

Jangan setelah bus dilempari batu, para pemain sepak bola dibawa dengan menggunakan kendaraan taktis panser Barracuda.

Di situlah harusnya jajaran Intelkam dari Polda yang bersangkutan bisa mendeteksi adalah potensi rusuh atau anarkisme apapun.

Suksesnya Polda Metro Jaya mengamankan final leg 1 PSM Makassar vs Persija Jakarta pekan lalu harus ditiru oleh Polda lain jika mendapat tugas mengamankan pertandingan olahraga apapun, termasuk sepak bola.

Jadi ke depan, insiden yang sama yang terjadi kemarin di Makassar, jangan sampai terulang lagi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA