Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tuduh Iwan Bule "Bermain", Caketum PSSI Ini Dituntut Minta Maaf

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Kamis, 31 Oktober 2019, 21:19 WIB
Tuduh Iwan Bule "Bermain", Caketum PSSI Ini Dituntut Minta Maaf
Tokoh Jawa Barat, Mugi Sudjana (kiri)/Net
rmol news logo Perhelatan pemilihan Ketua Umum PSSI makin hangat jelang kongres. Yang terbaru, Caketum PSSI, Vijaya Fitriyasa menyebut ada kartel yang mengurus kongres.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Bahkan terang-terangan ia menyinggung nama salah satu Caketum, yakni Mochamad Iriawan atau Iwan Bule yang diduga bermain.

Atas dasar itu, tokoh Jawa Barat, Mugi Sudjana menyarankan agar Vijaya meminta maaf dan menarik pernyataanya tersebut.

"Ini jelas-jelas menjatuhkan nama baik Pak Iwan Bule," kata Mugi Sudjana kepada wartawan, Kamis, (31/10).

Menurut Mugi, dirinya bersama sejumlah ormas di Jawa Barat kecewa dengan pernyataan dari Vijaya.

"Jujur saja, kami tersinggung pernyataan Pak Vijaya yang tidak mendasar. Itu menjatuhkan salah satu calon dan tidak fair, apalagi menuding Pak Iwan Bule yang tidak ada dasarnya," papar Mugi Sudjana.

Oleh sebab itu, Mugi Sudjana, meminta agar Vijaya dapat bertanggung jawab atas pernyataannya yang dituduhkan kepada mantan Kapolda Metro Jaya itu.

"Kita bangga dengan keterwakilan Jawa Barat oleh Komjen Iriawan menjadi kandidat Ketua Umum PSSI ini," tandasnya.

Tudingan tersebut disampaikan Vijaya Fitriyasa yang menduga Kongres pemilihan PSSI dikendalikan oleh kartel lama. Nama Iwan Bule bahkan disebut melakukan pendekatan dengan orang-orang yang mempunyai citra buruk di dunia sepakbola tanah air.

Hal ini berkenaan dengan penyelidikan Satgas Anti-Mafia yang menangkap lima pengurus PSSI.

"Iwan Bule harusnya gunakan momen ini untuk berantas kartel sepakbola. Bukan bernegosiasi dengan mereka. Saya duga ada kecenderungan (negosiasi) itu," ujar Vijay dalam acara Mata Najwa, Rabu (30/10). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA