Ketua Umum PB GABSI, Miranda Swaray Gultom mengatakan, pihaknya tetap melaksanakan Pra PON pada 5-9 Desember yang dilanjutkan dengan Kejurnas pada tanggal 10-14 Desember 2019.
"Kami mengharapkan dengan diadakannya Pra PON, bila jadi dipertandingkan, maka kami sudah siap. Jadi, siapa atlet bridge sudah diseleksi untuk mewakili provinsinya masing-masing," kata Miranda kepada wartawan, Jumat (6/11).
Menurut Miranda, selama ini olahraga bridge selalu diikutsertakan pada PON, Sea Games, bahkan Asian Games. Namun, menurut panitia di Papua, alasan tidak dimasukkannya bridge lantaran venue yang belum siap serta kesulitan transportasi dari Jayapura ke beberapa venue.
"Selain itu, sebagai tuan rumah, Papua belum mempunyai atlet yang berprestasi di cabang tersebut," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal KONI, Ade Lukman yang juga hadir saat acara pembukaan mengatakan, pihaknya masih memperjuangkan agar bridge bisa dipertandingkan pada PON XX.
"Olahraga bridge merupakan olahraga yang berpotensi untuk mempersembahkan medali emas, baik di
single event maupun
multi-event. Selain itu PB GABSI sudah melakukan pembinaan dari bawah. Kami optimis bridge menjadi salah satu cabor yang konsisten melakukan kegiatan-kegiatan di level lokal sampai internasional," paparnya.
"Tahun 2020, akan ada kejuaraan dunia bridge. Kami juga akan kirim atlet ke sana," timpal Miranda.
Purba Robert Mangapul Sianipar dalam laporannya menjelaskan, pertandingan Pra PON dan Kejurnas ini akan mempertandikan nomor perseorangan maupun beregu yang diikuti sekitar 41 regu dari 20 provinsi.
"Kami masih menunggu kepastian apakah bridge akan dipertandingkan di PON XX. Tentunya kami berharap, pihak-pihak terkait bisa mendorong hal tersebut," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: