Keduanya adalah Muhammad Isra Muhyidin dan Rizkya Destiawati Putri Asrori yang berhasil menyabet gelar juara dunia karate tradisional dalam kompetisi 20th World IKTF Karate Championship yang digelar di Curtiba Brasil pad 2 hingga 9 Desember.
Kedua karateka asal Banjarmasin itu menjdi juara di nomor kumite. Isra merupakan mahasiswa semester III Universitas Islam Kalimantan (Unsika), sedang Desti adalah siswa kelas XII SMKN 2 Banjarbaru
Kemenangan ini disambut gembira oleh Ketua Umum Federasi Karate Tradisional Indonesia (FKTI) Muchlas Rowie . Pasalnya, Isra dan Rizkya berhasil memnuhi target yang dipatok.
“Tentunya gelar ini menunjukan bahwa atlet-atlet kita bisa bersaing dengan atlet dunia," ujar Muchlas kepada wartawan, Senin (9/12).
Muchlas menyebut bahwa FKTI memang mematok untuk meraih emas di kejuaraan dunia yang diikuti 50 negara tersebut. Gelar ini menjdi penting demi perkembangan karate tradisional di Inodnesia.
“Ini bukti karate tradisional di Indonesia telah berkembang dan eksis," tegasnya.
Kepada pihak-pihak yang mendukung keberhasilan Isra dan Rizkya, Muchlas menyampaikan rasa terima kasihnya. Baik itu para pelatih, official, federasi, dan pemerintah yang juga turut membantu dalam memfasilitasi keberangkatan para atlet.
"Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung," tuturnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: