Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sempat Diklaim Malaysia, Menpora: Bersyukur UNESCO Akui Pencak Silat Warisan Budaya Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Jumat, 13 Desember 2019, 11:46 WIB
Sempat Diklaim Malaysia, Menpora: Bersyukur UNESCO Akui Pencak Silat Warisan Budaya Indonesia
Menpora Zainudin Amali bersyukur UNESCO telah akui Pencak Silat sebagai warisan budaya Indonesia/Net
rmol news logo UNESCO akhirnya memutuskan dan mengakui bahwa Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda milik Indonesia. Sebagaimana putusan sidang Ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage, yang berlangsung di Bogota, Kolombia, 9-14 Desember 2019.

Demikian disampaikan Menpora Zaiunudin Amali dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Jumat (13/12).

"Kemenpora merasa bersyukur bahwasanya Pencak Silat telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya tak benda (Indonesia)," ujar Amali sapaan akrab Menpora.  

Hal ini jelas melegakan sekaligus membanggakan. Pasalnya, sekitar 2014 silam, Pencak Silat pernah diklaim oleh Malaysia. Menurut Malaysia, Pencak Silat merupakan warisan budaya mereka. Namun, akhirnya klaim itu gagal lantaran UNESCO mengakui bahwa Pencak Silat adalah warisan budaya Indonesia.

Amali menuturkan, Pencak Silat dianggap memiliki seluruh elemen yang membentuk warisan budaya tak benda. Antara lain terdiri dari tradisi lisan; seni pertunjukan, ritual dan festival; kerajinan tradisional; pengetahuan dan praktik sosial serta kearifan lokal.

Pengakuan UNESCO, lanjut Amali, tentu tidak terlepas dari kerja keras berbagai pihak, termasuk Kemenpora. Sebab, sejak 2014 Kemenpora telah menggelar survei dan promosi ke Leiden University di Den Haag, Belanda, melalui program Pencak Silat Road to UNESCO ke beberapa negara di Eropa.

"Salah satu temuan dalam survei tersebut yang dipimpin oleh Deputi 5 Kemenpora, bahwa bukti fisik historis Pencak Silat telah ditemukan dalam dokumen kuno. Bahwa Pencak Silat ada artefaknya di Candi Borobudur, dan itu berarti sudah ada di Nusantara sejak Borobudur didirikan," ungkapnya.

Amali mengatakan, promosi tersebut terus berlanjut sampai 2018 dan 2019, hingga akhirnya diakui oleh UNESCO. Ia berharap pengakuan dari UNESCO dapat menambah kepercayaan dunia terhadap eksistensi Pencak Silat itu sendiri.

"Pencak Silat sebagai heritage Indonesia (karena pada 2014 masih diperjuangkan oleh Malaysia), makin menambah keyakinan Indonesia untuk dapat diakui oleh IOC. Untuk nantinya dalam General Assembly IOC Pencak Silat dapat diakui sebagai salah satu cabor Olimpiade," demikian Amali. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA