Dalam keterangannya kepada redaksi (Rabu, 8/1), Firli mengaku bahwa olahraga membantunya berekspresi secara positif serta menjaga silaturahmi silaturahmi.
"Olahraga memang membangun dan memelihara silaturahmi," kata Firli.
Bukan hanya itu, dia mengaku bahwa olahraga tenis yang telah dia jalankan sejak duduk di bangku kuliah, membantu membangun jiwa kompetitif serta caranya memandang kemenangan dalam sebuah pertandingan.
"Setiap pertandingan itu pasti ada menang dan kalah, tetapi tidak ada orang yang ingin bertanding dengan target kalah, pasti ingin menang. Kalau pun harus kalah jangan terlampau jauh. Jika ibarat tenis, kalahnya
tie break, 10-9 atau 7-6," sambungnya.
Nilai-nilai positif itu, menurut Firli, bisa dilakukan dalam kompetisi apapun dalam kehidupan sehari-hari agar tidak tertinggal jauh dalam hal prestasi. Hal itu juga membantu membangun jiwa kepempimpinan yang baik.
Lebih lanjut dia mengkorelasikan pelajaran yang dia dapat dalam olahraga tenis dengan rintangan yang pernah dia hadapi. Seperti ketika baru terpilih sebagai ketua KPK, misalnya, banyak suara penolakan dari dalam KPK sendiri terhadap Firli.
Namun dia menanggapi dengan tenang dan mengawali masa tugas bersilaturahmi dengan seluruh jajaran di KPK. Firli mengibaratkan kondisi yang dialaminya tersebut dengan hobi tenisnya.
"Kalau saya mau tau tentang dunia bulu tangkis,saya harus belajar bulu tangkis. Kalau saya mau tahu dunia tenis, saya harus belajar tenis," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.