Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sofyan Tan: Persiapan Atlet Sumut Untuk PON 2024 Harus Sudah Dimulai Sekarang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Minggu, 08 Maret 2020, 02:55 WIB
Sofyan Tan: Persiapan Atlet Sumut Untuk PON 2024 Harus Sudah Dimulai Sekarang
Sofyan Tan ingin atlet Sumut bersiap dari sekarang untuk tampil di PON 2024/RMOLSumut
rmol news logo Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Sumatra Utara memang masih cukup lama. Namun, anggota Komisi X DPR RI, dr Sofyan Tan, mengingatkan agar persiapan atlet Sumatra Utara di ajang 4 tahunan itu harus sudah dimulai dari sekarang. Agar para atlet Sumut selaku tuan rumah benar-benar dapat menjadi yang terbaik.

Demikian disampaikan politikus PDIP itu saat membuka Turnamen Tenis Meja Piala Sofyan Tan di GOR Metal, Medan, Sabtu (7/3).

“Kita harus sudah mempersiapkan atlet-atlet Sumut dari sekarang. Tidak boleh ditunda jika ingin meraih prestasi yang tinggi,” katanya, dikutip Kantor Berita RMOLSumut.

Sofyan Tan menjelaskan, Turnamen Tenis Meja yang digagasnya ini merupakan bagian dari upayanya selaku anggota DPR RI asal Sumatera Utara untuk membangkitkan prestasi atlet khususnya pada tenis meja. Selain itu, turnamen ini juga menjadi upaya dirinya untuk memastikan bahwa atlet-atlet tenis meja tetap ada yang memperhatikan.

“Turnamen menjadi hal yang sangat penting bagi atlet. Turnamen ini didukung oleh Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Sumatera Utara yang saat ini kita bersyukur tidak mengalami dualisme kepengurusan. Pada beberapa daerah mengalami dualisme kepengurusan ini akan membuat atletnya yang menjadi korban. Jadi kita juga mengkritik mereka lewat momen ini, bahwa yang harus dikejar itu adalah prestasi atlet, bukan kursi ketua,” ujarnya.

Hal yang sama disampaikan mantan atlet tenis meja nasional, Lingling Agustin Oly. Menurutnya, dualisme yang terjadi pada organisasi induk cabang olahraga akan membuat para atlet menjadi korban. Mantan atlet yang sudah mengecap tampil di Olimpiade ini berharap, masing-masing pihak untuk dapat membuka diri melakukan rekonsiliasi agar prestasi tenis meja Indonesia dapat kembali ditingkatkan.

“Kita tidak ingin atlet menjadi korban. Mereka sudah mengorbankan waktu, tenaga dan lainnya, namun pada akhirnya mereka terhambat menorehkan prestasi hanya karena kisruh kepengurusan, ini sangat membuat kita miris,” ucap Lingling.

Wakil Ketua KONI Pusat, Yayuk Basuki, yang juga hadir pada pembukaan turnamen tersebut mengapresiasi upaya dari pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang telah menegaskan tidak akan memberi bantuan pendanaan bagi cabang-cabang olah raga yang mengalami dualisme kepengurusan. Secara pribadi ia berharap hal ini dapat memberikan pelajaran bagi pengurus cabang olah raga.

“Namun tentu ini juga tidak boleh berlama-lama seperti itu. Harus ada upaya untuk segera membuat merekonsiliasi. Kalau tidak bisa disatukan, saya secara pribadi berharap dibekukan saja dan dimunculkan yang baru. Saya kira itu jalan keluar jika tetap tidak bisa direkonsiliasi,” tegas mantan atlet tenis lapangan ini.

Diketahui, turnamen tenis meja Piala Sofyan Tan ini diikuti 321 atlet dari berbagai daerah di Sumatera Utara, termasuk atlet dari Aceh dan Surabaya. Mempertandingkan tiga kelas yaitu kelas pelajar, ganda putra gabungan usia 100 tahun plus, dan divisi 5 dan 6. Turnamen ini digelar selama dua hari, 7-8 Maret 2020. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA