Pasalnya, selama 23 tahun, Indonesia telah 'absen' dalam penyelenggaraan event balapan yang masuk dalam jadwal Federasi Otomotif Internasional (FIA).
Ditambah, event balapan Formula E menjadikan Jakarta termasuk dalam daftar kota tuan rumah dunia seperti New York, Meksiko, Roma, dan Paris.
“Formula E merupakan cara promosi yang efektif untuk melawan perubahan iklim dan polusi udara di wilayah Metropolitan seperti Jakarta. Sekaligus membawa peluang pertumbuhan industri dan ekonomi kreatif,†kata Corporate Communication Manager PT Jakarta Propertindo, Melisa Sjach, dalam keterangan yang diterima
Kantor Berita RMOLJakarta, Jumat (22/1).
Sayang, pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia kembali membuat tertundanya perhelatan olahraga berskala internasional tersebut.
Sehubungan dengan perkembangan Covid-19 di berbagai belahan dunia, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan arahan yang diterima Organizing Commitee (OC) Formula E Jakarta bahwa penyelenggaraan Jakarta E Prix pada 2021 kembali ditunda.
Langkah ini merupakan inisiatif sekaligus respons terhadap masukan dari para pemangku kepentingan guna memastikan keselamatan bersama sebagai prioritas.
Meski ajang Formula E kembali ditunda, namun dipastikan dana
commitment fee sebesar Rp 560 miliar yang telah dibayarkan tidak akan hilang.
Formula E Operations (FEO) selaku promotor dan pemegang lisensi ABB FIA Formula E Championship telah menyetujui dan menghargai keputusan penundaan ini.
Sementara itu PT Jakarta Propertindo (Perseroda), Pemprov DKI Jakarta, dan Dinas Pemuda dan Olahraga akan terus memantau situasi dan bekeja sama dengan FEO untuk melihat kemungkinan penjadwalan ulang pada kesempatan pertama.
“Kami mendukung langkah yang diambil pemerintah sebagai upaya preventif terhadap perkembangan Covid-19 dengan pertimbangan mengutamakan keselamatan masyarakat di Indonesia, khususnya di Ibukota,†tutup Melisa.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: