Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan bahwa Direktur Hukum Angkatan Darat sudah menyiapkan seluruh dokumen-dokumen untuk membantu Sersan Manganang agar mendapatkan apa yang diinginkan.
"Dari nama sebelumnya, kepada nama yang nanti akan dipilih oleh Sersan Manganang dan orang tuanya," ucap Andika seperti diberitakan
Antara, Rabu (10/3).
Perubahan identitas ini didasarkan pada UU 23/2006 tentang Kependudukan. Prosesnya akan dilakukan di Pengadilan Negeri Tondano, Sulawesi Utara.
Selain akan mengubah status jenis kelamin, dari perempuan menjadi laki-laki, Aprilia Manganang juga akan mengubah namanya.
"Dengan harapan setelah ini Sersan Manganang bisa menjadi seseorang yang memang ditakdirkan untuknya," ujar Andika.
Setelah status resmi berubah, TNI AD akan memindahtugaskan Aprilia. Dari sebelumnya bintara di komunitas ajudan jenderal akan diubah ke perbekalan dan angkutan.
“Bisa juga di Kesehatan tergantung pada
passion-nya Manganang ini lebih besar di mana," ucap Andika.
Nama Aprilia Manganang sempatg menjadi sorotan dalam SEA Games 2015 di Singapura. Kala itu, Filipina memprotes Indonesia yang memasukkan pria dalam tim voli perempuan.
Aprilia sendiri memang terlahir dengan jenis kelamin pria. Namun, Aprilia mengalami kelainan medis yang disebut hipospadia.
Aprilia kemudian dinyatakan sebagai seorang perempuan oleh pihak keluarga karena alat kelamin yang dimilikinya sedikit berbeda.
Usai menjalani serangkaian pemeriksaan medis di Rumah Sakit Angkatan Darat Wolter Monginsidi, Manado dan RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pada Februari 2021, tidak ditemukan organ internal perempuan di tubuh Aprilia dan hanya memiliki organ internal laki-laki.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: