Tim Indonesia dipaksa mundur dari All England menyusul adanya penumpang yang satu pesawat dengan mereka dari Istanbul ke Birmingham diketahui terpapar Covid-19 pada Sabtu lalu (15/3).
Anehnya, pebulutangkis tunggal putri Turki, Neslihan Yigit, yang diketahui juga berada dalam pesawat yang sama dengan tim Inggris ternyata tak mendapat perlakuan yang sama.
Informasi soal Yigit berada satu pesawat dengan tim Indonesia sudah dipastikan oleh PBSI. Pihak PBSI juga sudah menyampaikan hal tersebut ke panitia All England.
Namun sejauh ini Yigit masih bisa bermain di All England. Yigit yang menaklukkan Marie Batomene di babak pertama masih tercatat di jadwal pertandingan All England.
Dari penelusuran Redaksi, Yigit dijadwalkan bertanding pada hari ini (18/3) melawan pebulutangkis putri Jepang, Akane Yamaguchi, yang merupakan unggulan ketiga dalam turnamen ini.
Keanehan lainnya adalah, tak semua anggota tim Indonesia mendapat email notifikasi dari NHS untuk melakukan isolasi. Dari 24 anggota rombongan, ada 4 orang yang tak mendapat pemberitahuan.
Mereka adalah Mohammad Ahsan, Irwansyah (asisten pelatih), Iwan Hermawan (Kasubid Sport Science), dan Gilang (Masseur). Sementara 20 orang lainnya mendapatkan email pemberitahuan isolasi.
"Dari 24 tim yang berangkat, 20 mendapat email dari pemerintah Inggris untuk isolasi selama 10 hari. Ini sempat dipertanyakan kepada panitia All England, kenapa ada beberapa yang tidak mendapat email," terang manajer tim, Ricky Soebagdja, Kamis (18/3).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: