Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketua NOC Indonesia: Pembinaan Bulu Tangkis Harus Jadi Benchmark Olahraga Nasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Jumat, 09 April 2021, 17:53 WIB
Ketua NOC Indonesia: Pembinaan Bulu Tangkis Harus Jadi <i>Benchmark</i> Olahraga Nasional
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari, saat menghadiri pelantikan pengurus PP PBSI/Ist
rmol news logo Sebagai cabang olahraga yang mampu mengharumkan nama bangsa di kancah internasional, sudah selayaknya pembinaan yang dilakukan Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PP PBSI) mendapat dukungan semua pihak.

“Bulutangkis sudah membuktikan diri telah memberi prestasi di kancah dunia, baik Olimpiade dan Kejuaraan Dunia. Tentu sistem pembinaan mereka perlu dicontoh cabor lain karena tingkat tertinggi pencapaian prestasi adalah Olimpiade untuk multievent dan Kejuaraan Dunia untuk single event,” ujar Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, usai menghadiri pelantikan PP PBSI periode 2020-2024 pimpinan Agung Firman Sampurna di Jakarta, Jumat (9/4).

Olahraga tepok bulu ini nyaris selalu membawa pulang medali emas sejak Olimpiade 1992 Barcelona yang diawali Susy Susanti dan Alan Budi Kusuma.

Tongkat emas itu dilanjutkan oleh ganda putra Rexy Mainaky/Ricky
Subagja (Atlanta, 1996), ganda putra Tony Gunawan/Candra Wijaya (Sydney, 2000), tunggal putra Taufik Hidayat (Athena, 2004), serta Markis Kido/Hendra Setiawan (Beijing, 2008).

Tradisi medali emas sempat terputus di Olimpiade 2012 London. Tetapi langsung dikembalikan lagi oleh ganda campuran Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Saat itu, Okto, sapaan akrabnya, juga berperan sebagai Chef de Mission (CdM) Kontingen indonesia.

Bulutangkis Indonesia juga telah mengukir prestasi mentereng di single event. Pebulutangkis Merah Putih kerap tampil di podium tertinggi turnamen internasional bergengsi hingga Kejuaraan Dunia.
Salah satunya, ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
yang mempersembahkan medali emas di Kejuaraan Dunia 2019 Basel. The Daddies juga pernah mengukir capaian serupa pada Kejuaraan Dunia 2013 dan 2015.

“Bisa kita lihat bagaimana penampilan pebulutangkis Indonesia di Olimpiade yang sudah mendulang medali emas. Tentu kita semua harus menyoroti bagaimana pembinaan yang mereka lakukan. Ini perlu dijadikan benchmark bagi olahraga di Indonesia. Sudah saatnya semua cabang olahraga bersama-sama berjuang mengejar prestasi tinggi di kancah internasional,” papar Okto.

Agung Firman sendiri terpilih secara aklamasi menggantikan Wiranto sebagai Ketua Umum PBSI di Musyawarah Nasional PBSI, 6 November 2020.

Pria yang juga menjabat Ketua BPK ini berjanji mempertahankan prestasi bulu tangkis Indonesia di kancah internasional.

“Kami akan melanjutkan pelatnas PBSI, menyiapkan sirkuit nasional, dan fokus menyiapkan tim menuju Olimpiade 2020 Tokyo,” kata Agung Firman yang dalam kesempatan itu turut mengumumkan pengunduran diri Kapolri Listyo Sigit Prabowo sebagai Sekretaris Jenderal
PP PBSI.

Posisi Sekjen PP PBSI selanjutnya digantikan oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Muhammad Fadil Imran. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA