Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bakal Terbitkan SK Tim CdM Pekan Ini, NOC Indonesia Masih Butuh Bantuan Kemenpora

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Rabu, 05 Mei 2021, 17:21 WIB
Bakal Terbitkan SK Tim CdM Pekan Ini, NOC Indonesia Masih Butuh Bantuan Kemenpora
Sekretaris Jenderal NOC Indonesia, Ferry J Kono/Ist
rmol news logo Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) berencana menerbitkan Surat Keputusan (SK) Tim Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2020 Tokyo pada pekan ini.

Penerbitan SK ini agar Tim CdM dapat bergerak lebih maksimal dalam menyiapkan kebutuhan kontingen Merah Putih menuju Negeri Sakura.

“NOC Indonesia akan mengeluarkan SK Tim CdM Tahap Awal yang beranggotakan 10 orang, sehingga mereka bisa langsung bekerja mulai pekan depan,” ucap Sekretaris Jenderal NOC Indonesia, Ferry J Kono, di Jakarta, Rabu (5/5).

Penerbitan SK tersebut merupakan kelanjutan dari penunjukkan CdM Kontingen Indonesia untuk Olimpiade 2020 Tokyo, Rosan P Roeslani, pada akhir Desember 2019. Tim CdM nantinya akan bekerja di Lantai 16 Kantor NOC Indonesia, Senayan, Jakarta.

Lebih lanjut, Ferry menjelaskan, anggota Tim CdM masih akan bertambah. Sebab, perwakilan NOC Indonesia belum diikutsertakan dalam SK Tim CdM Tahap Awal.

“Kami masih menghitung berapa orang yang akan bergabung di SK Tim CdM, yang jelas dari NOC Indonesia jumlahnya terbatas karena situasinya pandemi,” kata Ferry.

“Kami juga akan memasukkan pihak KBRI di Tokyo dalam SK Tim CdM guna memudahkan koordinasi persiapan. Termasuk WNI di Tokyo atau mungkin TKI yang mungkin bisa membantu support makanan,” sambungnya.

Terkait anggaran, Ferry menjelaskan NOC Indonesia telah mengkalkulasi kebutuhan Kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo sebesar Rp 35 miliar hingga Rp 38 miliar.

Jumlah ini sudah termasuk tiket pesawat kelas bisnis pulang dan pergi yang diperuntukan khusus bagi atlet Merah Putih, sebagaimana arahan dari Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, dan CdM Rosan.

“Kualifikasi Olimpiade kan masih berlangsung. Asumsi kami jika banyak yang lolos kualifikasi artinya membutuhkan bujet kurang lebih Rp 38 miliar. Tetapi jika sedikit yang lolos berarti ada di batas bawah yaitu Rp 35 miliar,” jelas Ferry.

Meski demikian, tambah Ferry, NOC Indonesia masih perlu berdiskusi lebih lanjut dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait fasilitas tiket pesawat kelas bisnis bagi atlet Olimpiade.

Sebab, dua cabang olahraga yaitu bulutangkis dan angkat besi berencana berangkat lebih dulu pada 9 Juni untuk keperluan training camp (TC) di Negeri Sakura.

“Ini perlu kami koordinasikan lebih dulu karena TC di Jepang menggunakan dana Kemenpora. Apabila memungkinkan, atlet Olimpiade yang berangkat lebih dulu bisa mendapat fasilitas kelas bisnis dengan menggunakan dana kontingen. Jika tidak bisa, mereka akan berangkat dengan kelas ekonomi tetapi pulang dari Olimpiade menggunakan kelas bisnis,” papar Ferry.

Olimpiade Tokyo akan berlangsung pada 23 Juli-8 Agustus 2021 digelar secara ekstraordinary karena pandemi Covid-19.

Panitia Pelaksana Olimpiade Tokyo (TOCOG) pun telah menerbitkan Playbook Tahap II yang berisi panduan protokol kesehatan selama Olimpiade. Seperti kewajiban tes Covid-19 sebanyak dua kali sebelum keberangkatan hingga tes berkala selama penyelenggaraan berlangsung. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA